EXPERT SYSTEM / Sistem Pakar (Lanjutan) - Kecerdasan Buatan
EXPERT SYSTEM / Sistem Pakar
(Lanjutan)
1. Konsep Dasar Sistem Pakar
Ada enam hal yang menjadi konsep dasar dari sebuah Sistem Pakar, yaitu :
- Keahlian (Expertise)
Keahlian dapat diperoleh dari pelatihan/training, membaca atau dari pengalaman. Keahlian itu meliputi :
1. Fakta-fakta tentang area
2. Teori-teori tentang area
3. Aturan-aturan tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi bermasalah
4. Strategi global untuk memecahkan - Pakar (Expert)
Sulit untuk mendefinisikan apakah yang dimaksud dengan pakar itu. Masalahnya adalah berapa banyak keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat dikualifikasikan sebagai pakar. Namun berikut ini dijelaskan beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pakar :
1. Dapat mengenal dan merumuskan
2. Dapat memecahkan masalah dengan cepat
3. Dapat menjelaskan suatu
4. Dapat menentukan
5. Belajar dari pengalaman - Pemindahan Keahlian (Transferring Expertise)
Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan keahlian dari seorang pakar ke komputer dan kemudian ke manusia lain yang bukan pakar. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :
1. Memperoleh pengetahuan pakar
2. Merepresentasikan pengetahuan ke dalam komputer
3. Mengolah pengetahuan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.
4. Memindahkan pengetahuan ke pengguna
5. Pengetahuan disimpan dalam komputer berupa komponen yang disebut knowledge base.
6. Pengetahuan ini dibedakan menjadi dua, yaitu fakta dan rule. - Menarik Kesimpulan (Inferencing)
Keistimewaan dari sistem pakar adalah kemampuan nalarnya. Komputer diprogram sehingga dapat membuat kesimpulan. Pengambilan keputusan ini dilaksanakan dalam komponen yang disebut inference engine. - Aturan (Rule)
Kebanyakan sistem pakar adalah sistem berbasis rule, pengetahuan disimpan dalam bentuk rule-rule sebagai prosedur pemecahan masalah. - Kemampuan Menjelaskan (Explanatin Capability)
Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan menjelaskan darimana asal sebuah solusi/rekomendasi diperoleh.
2. Struktur Expert System/Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok yaitu: lingkungan pengembangan “development environment” dan lingkungan konsultasi “consultation enviroment”, lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi “Kusumadewi, 2003:113-115”.
3. Komponen Sistem Pakar
Komponen-komponen yang terdapat dalam arsitektur/struktur sistem pakar sebagai berikut:
- Antarmuka Pengguna “User Interface”
Antarmuka merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai. - Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah. - Akuisis Pengetahuan “Knowledge Acquisition”
Akuisis pengetahuan ialah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data laporan penelitian dan pengalaman pemakai. - Mesin/Motor Inferensi “Inference Engine”
Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi ialah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace dan untuk memformulasikan kesimpulan. - Workplace/Blackboard
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja “working memory” digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. - Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan ialah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar, digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakukan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan. - Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut ialah penting dalam pebelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.
4. Tahap Pengembangan Expert System/Sistem Pakar
Untuk membuat suatu program sistem pakar, mulai dari konsep hingga memerlukan banyak pemikiran, rancangan, pemrograman dan debugging. Sepuluh tahap pembuatan sistem pakar terdapat pada gambar.
Untuk memberikan gambaran langkah demi langkah dalam membuat sistem pakar maka akan dijelaskan bagaimana bekerjanya, langkah-langkah itu termasuk prosedur dan teknik yang digunakannya.
1) Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
Tahap pertama pembuatan sistem pakar ini adalah mengkaji situsi memutuskan dengan pasti tentang masalah yang akan dikomputerisasi dan apakah sistem pakar dapat membantu menjawab permasalahan tersebut.
2) Menentukan problem yang cocok
Jika masalah telah didefinisikan dengan jelas, maka langkah selanjutnya adalah mengkaji lebih dalam untuk mengetahui apakah masalah tersebut tepat untuk sistem pakar. Menganalisa masalah dimulai dengan jelas menulis pertanyaan itu sendiri.
Mewawancarai orang-orang yang berhubungan dengan seseorang agar memperoleh pandangan yang berbeda.
3) Mempertimbangkan alternatif
Pertimbangan alternatif solusi lainnya adalah sistem manajemen basis data untuk masalah yang akan dikerjakan. Dengan Database Manajemen System proses yang diutamakan adalah penyimpan data atau informasi dan hanya mengakses jika diperlukan. Walaupun telah diputuskan bahwa masalah tersebut merupakan pengetahuan yang terkait dan sesuai dengan salah satu kategori yang berhubungan dengan sistem pakar.
4) Menghitung pengembalian investasi
Jika pilihan jatuh kepada sistem pakar, maka langkah berikutnya adalah menentukan apakah sistem pakar lebih mengutamakan atau tidak. Di sini harus diperhitungkan pengembalian investasi dengan jalan menganalisis biaya dengan kemungkinan keuntungan.
5) Memilih alat pengembangan
Alat pengembangan sistem pakar merupakan paket perangkat lunak yang memungkinkan untuk memasukkan pengetahuan pakar kedalam komputer tanpa harus membuat suatu program terlebih dahulu. Hampir semua alat pengembangan sistem pakar menggunakan aturan. Beberapa diantaranya menggunakan implementasi frame dan jaringan semantik.
6) Merekayasa pengetahuan
Pengembangan sistem pakar dimulai dengan merekayasa pengetahuan, yaitu bagaimana untuk memperoleh pengetahuan dapat diperoleh dengan berbagai cara seperti melalui buku, artikel-artikel ilmiah atau acuan lainya yang dapat diperoleh dari individu atau seseorang yang memang ahlinya pada bidangnya. Format atau bentuk akan menuntun dan mengarahkan dalam pemilihan skema penampilan pengetahuan yang diperoleh. Jika pengetahuan tersebut merupakan yang luar biasa maka dapat dipastikan untuk menggunakan representasi pengetahuan dalam bentuk atutan produksi. Pekerjaan mengumpulkan dan mengorganisasi kedalam bentuk yang sesuai dengan sistem pakar tersebut dikenal dengan nama Rekayasa Pengetahuan.
7) Merancang sistem
Dengan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh, sistem pakar siap dirancang. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah membuat garis besar masalah. Hal-hal lain yang membantu, mengorganisasi dan memahami pengetahuan tersebut. Salah satu langkah ini dilakukan adalah dengan mengidentifikasi suatu fakta, angka dan informasi lainya yang memerlukan jawaban atau pemecahan masalah yang diberikan sistem pakar, apabila sistem yang dirancang terlalu besar dan kompleks, untuk memulai penulisan aturan secara langsung dan masukan serta keluaran, maka sebaiknya dibuat garis besar yang mungkin dapat membantu untuk mengorganisasi informasi dan membaginya kedalam bagian-bagian yang kecil. Jika pengetahuan yang akan diolah telah sampai pada penyusunan prosedur sebaiknya dibuat bagan alur (flowchat), walaupun bagan alur mungkin tidak cocok untuk aplikasi sistem pakar, akan tetapi hal tersebut dapat membantu untuk memahami dan mengorganisasi pengetahuan untuk sistem pakar. Selanjutnya dengan mulai mengkonversi pengetahuan dalam bentuk kaidah IF-THEN. Sebaiknya ikuti prosedur tertentu sesuai dengan yang disarankan oleh software yang digunakan, bila sudah selesai, baru menggunakan alat untuk membuat prototype bagian sistem. Kemudian menerjemahkan bagian pengetahuan kedalam kaidah dan menguji bagian yang sudah dibuat baru. Hal ini dimaksudkan untuk menguji konsep sebelum melanjutkan pembuatan seluruh program.
8) Melengkapi pengembangan
Cara terbaik untuk mengerjakan hal ini adalah dengan jalan meluruskan bagian demi bagian secara khusus, pengetahuan itu akan dibagi kedalam potongan-potongan yang logis, masing-masing dengan blok aturan, setiap bagian diuji apakah sudah dapat berjalan sesuai yang diinginkan.
9) Menguji dan mencari masalah sistem
Sesudah sistem pakar dikembangkan, pemakai hanya perlu menyisihkan waktu untuk menguji dan mencari kesalahan. Tahap pengujian ini diusahakan untuk melihat keabsahan sistem pakar tersebut, agar jalannya sistem benar-benar sesuai dengan tujuan yang dimaksud. Penguji sistem sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan suatu sistem, dan melakukan perbaikan-perbaikan jika masih terjadi kesalahan.
10) Memelihara sistem
Beberapa subyek atau domain bersifat dinamis oleh karena itu sistem pakar harus selalu dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pengetahuan itu sendiri. Salah satu contohnya dengan memperbaharui pengetahuan, mengganti pengetahuan yang sudah ketinggalan dan meluweskan sistem agar dapat lebih baik lagi dalam menyelesaikan masalahnya.
Komentar
Posting Komentar