SYNTHETIC CAMERA
SYNTHETIC CAMERA
Synthetic Camera bukan seperti kamera pada umumnya. Synthetic Camera adalah sebuah istilah yang membuat kita memiliki cara pandang dari sudut lensa kamera.
Proyeksi perspektif dengan mata berada di sumbu proyeksi sangat membatasi sudut pandang. Apabila kita melihat perspektif dengan mata, tentunya itu terbatas apabila memandang sebuah objek.
Memutar objek agar memperoleh sudut pandang yang berbeda sangat tidak efisien. Apabila kita ingin mengambil perspektif objek tersebut, sehingga kita harus mengubah objeknya untuk bisa melihat sudut pandang lain, ini tidak efektif. Maka diperlukan sebuah pendekatan lain, dengan menggunakan synthetic camera.
1. Cara Kerja Kamera
Citra objek dibawa cahaya menuju lensa sehingga di lensa muncul bayangan objek, oleh cahaya bayangan tersebut kemudian diteruskan ke film (plastik yang dilapisi dengan bahan kimia peka cahaya) sehingga menimbulkan reaksi kimia yang membentuk citra objek.
2. Synthetic Camera
Synthetic Camera adalah metode memposisikan kamera untuk melihat benda. Synthetic Camera membutuhkan tiga komponen, yaitu Bidang Proyeksi, Sistem Koordinat Viewer, dan mata. Cara kerjanya adalah objek dipindahkan ke koordinat viewer dan kemudian bayangan objek diproyeksikan perspektif. Objek perlu dipindahkan ke koordinat viewer agar posisi objek sesuai dengan arah mata (align).
Selama ini kita menggunakan sumbu koordinat dengan perhitungan banyaknya pixel. Padahal dalam matematika atau dunia nyata, mungkin ada fungsi yang tingginya maksimum 2.45 dan minimum 1.75, yang tidak harus bilangan bulat positif. Semua ini dinyatakan dalam koordinat Cartesius. Karena itu perlu adanya transformasi layar ke koordinat nyata (World Window) dan Viewport.
Konsep dasar dari World Window dan Viewport adalah sebagai berikut:
4. Viewing Coordinate
Viewing Coordinate sering juga disebut sebagai UVN System. Sistem koordinat UVN mempunyai tiga sumbu, yaitu, U, V, dan N.
Viewing Coordinate diperoleh berdasarkan informasi mengenai:
- Posisi kamera pada world coordinate, posisi ini disebut juga sebagai VRP (Viewing Reference Point). VRP ditentukan berdasarkan vector r = ( rx, ry,rz ).
- Arah viewplan, disebut sebagai VPN (Viewplan Normal) dan ditentukan berdasarkan vector n (nx,ny,nz).
- Arah sumbu V ditentukan berdasarkan vector u. Vector u bersifat tegak lurus terhadap n dan v.
Posisi mata (eye) ditentukan dalam viewing coordinate dan disimbolkan dengan e = (eu,ev,en). Umumnya e berisi (0,0,E).
Bagaimana menghitung n, v dan u?
Untuk menentukan nilai n caranya dengan memasukkan vector norm dan vector n dihitung sebagai:

Untuk memperoleh norm, tentukan titik yang menjadi pusat pandang camera (look at) dan kemudian norm dihitung sebagai norm = scene - r (r= titik pusat pandang kamera)
Vector v ditentukan oleh pemakai berdasarkan vector up (ux,uy,uz) dan dihitung sebagai :

Catatan:
- tanda • menyatakan dotproduct dua vector
- tanda |up’| menyatakan panjang vector up’
Karena vector u harus tegak lurus terhadap n dan v maka vector u dapat diperoleh dari:
u = n × v
Catatan: n × v menyatakan cross product (perkalian silang)
5. Transformasi World ke View Plane
Setiap titik di world coordinate (w) dapat ditransformasikan ke viewing coordinate (p) dengan menggunakan rumus:
t = w - r
pu = t • u
pv = t • v
pn = t • n
Setelah titik di world coordinate di transformasikan ke viewplane maka tahap selanjutnya adalah melakukan proyeksi perspektif terhadap titik di viewplane.
6. Proyeksi Viewplan
Jika diketahui titik p=(pu;pv;pn) adalah titik di viewplane dan mata terletak di (eu;ev;en) maka titik q (u*,v*) sebagai proyeksi perspektif dari p dapat diperoleh dengan:

Apabila e = (0,0,en) maka rumus di atas dapat disederhanakan menjadi:

7. Rumus Vector

😊TERIMA KASIH😊
Komentar
Posting Komentar